Senin, 18 Mei 2020
Tambah Komentar
Teknik Mancing Lobang. Para pemancing sejati harus tahu mengenai cara mancing lobang.
Teknik mancing yang dipakai untuk memburu ikan Mujaer atau Nila besar di danau atau kolam.
Bagaimana caranya, ikuti panduan berikut ini.
Lain halnya dengan mujaer yang berjenis kelamin betina, memiliki sisik tidak berwarna hitam (biasa).
Ikan Mujaer hitamm/jantan apabila sudah dewasa/besar biasanya mereka jarang bergerombol dengan yang lainnya.
Mereka lebih sering menyendiri pada lubang-lubang di dekitar empang/danau.
Ikan ini lebih suka membuat lubang di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Baik di pinggir atau juga di tengah empang/danau. Kalau menurut sepengetahuan saya sih biasanya mereka jika di lobang itu sedang mengerami telur pasangannya.
Dalam hal memancing ikan mujaer lobang, selain teknik garong, biasanya angler menggunakan teknik mancing dengan cara:
Teknik mancing lobang dengan gelosor yaitu dengan cara menyeret umpan yang sudah dilempar ke danau/empang dengan cara menarik perlahan-lahan.
Ini dimaksudkan agar kita bisa merasakan saat timah masuk/kejeblos lobang mujair.
Saya biasa merasakannya saat narik pelan-pelan dan tiba-tiba ditarik rasanya plong, itu saya anggap masuk lobang.
Setelah umpan berada di tempat sasaran biasanya kita tunggu beberapa menit, apa ada penghuninya atau tidak tuh lobang.
Biasanya jika ada penghuninya, tidak lama didiamkan langsung dicaplok.
Ada juga jika si mujaer sudah lapar srkali biasanya baru nyemplung lobang langsung dimakan.
Dalam hal gentak, mancing gelosoran selain timing, dibutuhkan juga feeling yang tepat apakah kail sudah tertelan atau belum.
Karena dengan gelosoran kita bisa tahu dan merasakan saat umpan dimakan dengan cara memegang joran.
Dengan susunan kail + kail-timah/bandul(kecil)-pelampung (pelampung panjang)+ stoper.
Untuk rangkaian 2 mata kail model kumis biasanya panjang leader kail 1 & 2 harus panjang pendek, agar nanti mata kailnya tidak saling menyangkut.
Berbeda halnya dengan gelosoran, teknik mancing lobang dengan pelampungan yaitu dengan cara hampir sama dengan gelosoran, yaitu menyeret/menggeser timah.
Tapi sebelumnya kita harus mengukur kedalaman air untuk menentukan posisi stoper tepat di posisinya & pelampung pun berdiri tegak (tidak tenggelam & tidak tidur/roboh).
Nah setelah smua sudah disetting, barulah mulai mencari spot (lobang si mujair) dengan cara kita melempar umpan ke danau dan menarik perlahan-lahan sampai posisi pelampung itu berdiri tegak atau bahkan tenggelam.
Kalau saya sih biasanya jika nemu begitu saya anggap itu lobang.
Tinggal tunggu beberapa saat, andai memang ada si ikan mujaer biasanya tidak lama langsung dimakan.
Saya lebih senang teknik pakai pelampungan, soalnya kita bisa tahu umpan sudah tertelan/belum dengan melihat pelampungan.
Biasanya kalau pelampungan kita tenggelem - rubuh, tenggelem roboh, langsung saya gentak.
Dari teknik mancing gelosoran atau pelampungan, pemancing tidak tahu persis apakah spot yang dianggapnya lobang itu betul-betul lobang mujaer atau bukan.
Karena angler hanya bisa menebak-nebak saja dan tidak merasakan secara pasti (berharap sih betul).
Untuk kedua teknik diatas memang sudah umum dan hampir semua angler pasti tahu dan pernah merasakannya / mempraktekkannya.
Teknik ini biasanya dilakukan di danau/empang dimana ditengah-tengahnya banyak pepohonan baik besar atau kecil.
Sehingga pemancing sulit untuk melempar/menjangkau tempat tersebut.
Teknik ini tidak membutuhkan skil memancing yang bagus, cukup bermodalkan keberanian & tahan dingin.
Adapun persiapannya antara lain :
-Box sterofom (ini digunakan untuk menyimpan makanan, minuman & peralatan lainnya, karena posisi mancing berpindah-pindah.
Dalam teknik ini kita tidak perlu menyeret umpan agar masuk ke dalam lobang mujaer, karena kita sudah tahu persis lobang itu berada.
Darimana kita tau itu lobang?
Begini, teknik pencarian lobang ini langsung menggunakan anggota tubuh kita yaitu jari-jari kaki.
Untuk meraba dengan jari kaki, kita harus berjalan perlahan-lahan sambil meraba-raba di sekitar kita ada lubang atau tidak.
Biasanya saya merasakan dengan cara kaki saya meraba setengah lingkaran ke depan, kalau tidak ada saya maju lagi selangkah-demi selangkah sambil meraba.
Nah jika saya menemukan lobang dan dirasa dasar lobang itu tanah agak keras (bukan lumpur lembek) itu sudah pasti lobang si mujair.
Semakin besar lobang, biasanya si mujaer pun semakin besar pula.
Setelah itu saya beri tanda dengan batang kayu/bilah bambu yang saya bawa.
Biasanya saya tancapkan tepat di bibir pinggir lobang, ini agar saya gampang menyimpan umpan & tidak nyangkut di kayu/bilah bambu yang ditancapkan.
Sambil nunggu si mujaer balik lagu ke lobang yang sudah diobok-obok kaki, saya cari lagi sebanyak batang kayu/bilah bambu yang saya bawa.
Catatan: biasanya si mujair akan ngacir saat lobangnya diobok-obok jempol kaki, tapi dia pasti tidak lama balik lagi ke lobang itu.
Pemburuan dilakukan sesuai urutan lobang yang ditemukan terlebih dahulu, karena saat kita cari lobang ke-2, ke-3 atau lebih, di lobang yang pertama ditandain biasanya sudah ada ikannya lagi.
Nah pencarian untuk lobang-lobang lainnya begitu seterusnya.
Untuk hal gentak seperti biasa, saya li hat kalau pelampung berdiri-roboh, berdiri-roboh saya gentak dah.
Agar lebih jelas tentang cara mancing ini, baca juga artikel Mancing Lubang Ikan Mujaer Nila Babon.
Begitulah artikel mengenai 3 Teknik Mancing Lobang ini. Ilmu yang dibagi oleh pemancing berinisial buddynunk. Semoga bermanfaat.
Teknik mancing yang dipakai untuk memburu ikan Mujaer atau Nila besar di danau atau kolam.
Bagaimana caranya, ikuti panduan berikut ini.
3 Teknik Mancing Lobang Mujaer
Mujaer dewasa (Bukan Nila Super) yang memiliki bentuk lebar dan pipih dengan warna sisik hitam dengan sirip lebar dan kemerahan itu sudah pasti mujaer berjenis kelamin jantan.Lain halnya dengan mujaer yang berjenis kelamin betina, memiliki sisik tidak berwarna hitam (biasa).
Ikan Mujaer hitamm/jantan apabila sudah dewasa/besar biasanya mereka jarang bergerombol dengan yang lainnya.
Mereka lebih sering menyendiri pada lubang-lubang di dekitar empang/danau.
Ikan ini lebih suka membuat lubang di tempat yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung.
Baik di pinggir atau juga di tengah empang/danau. Kalau menurut sepengetahuan saya sih biasanya mereka jika di lobang itu sedang mengerami telur pasangannya.
Dalam hal memancing ikan mujaer lobang, selain teknik garong, biasanya angler menggunakan teknik mancing dengan cara:
1. Gelosoran
Teknik mancing gelosor biasanya menggunakan kail rangkaian 2 atau 3 mata kail dengan susunan timah/bandul----kail---kail---kail. Bisa juga di atasnya diberi pelampungan.Teknik mancing lobang dengan gelosor yaitu dengan cara menyeret umpan yang sudah dilempar ke danau/empang dengan cara menarik perlahan-lahan.
Ini dimaksudkan agar kita bisa merasakan saat timah masuk/kejeblos lobang mujair.
Saya biasa merasakannya saat narik pelan-pelan dan tiba-tiba ditarik rasanya plong, itu saya anggap masuk lobang.
Setelah umpan berada di tempat sasaran biasanya kita tunggu beberapa menit, apa ada penghuninya atau tidak tuh lobang.
Biasanya jika ada penghuninya, tidak lama didiamkan langsung dicaplok.
Ada juga jika si mujaer sudah lapar srkali biasanya baru nyemplung lobang langsung dimakan.
Dalam hal gentak, mancing gelosoran selain timing, dibutuhkan juga feeling yang tepat apakah kail sudah tertelan atau belum.
Karena dengan gelosoran kita bisa tahu dan merasakan saat umpan dimakan dengan cara memegang joran.
2. Pelampungan (Pelampung Kecil).
Teknik mancing pelampungan biasanya menggunakan kail 1 atau 2 mata kail (rangkaian model kumis).Dengan susunan kail + kail-timah/bandul(kecil)-pelampung (pelampung panjang)+ stoper.
Untuk rangkaian 2 mata kail model kumis biasanya panjang leader kail 1 & 2 harus panjang pendek, agar nanti mata kailnya tidak saling menyangkut.
Berbeda halnya dengan gelosoran, teknik mancing lobang dengan pelampungan yaitu dengan cara hampir sama dengan gelosoran, yaitu menyeret/menggeser timah.
Tapi sebelumnya kita harus mengukur kedalaman air untuk menentukan posisi stoper tepat di posisinya & pelampung pun berdiri tegak (tidak tenggelam & tidak tidur/roboh).
Nah setelah smua sudah disetting, barulah mulai mencari spot (lobang si mujair) dengan cara kita melempar umpan ke danau dan menarik perlahan-lahan sampai posisi pelampung itu berdiri tegak atau bahkan tenggelam.
Kalau saya sih biasanya jika nemu begitu saya anggap itu lobang.
Tinggal tunggu beberapa saat, andai memang ada si ikan mujaer biasanya tidak lama langsung dimakan.
Saya lebih senang teknik pakai pelampungan, soalnya kita bisa tahu umpan sudah tertelan/belum dengan melihat pelampungan.
Biasanya kalau pelampungan kita tenggelem - rubuh, tenggelem roboh, langsung saya gentak.
Dari teknik mancing gelosoran atau pelampungan, pemancing tidak tahu persis apakah spot yang dianggapnya lobang itu betul-betul lobang mujaer atau bukan.
Karena angler hanya bisa menebak-nebak saja dan tidak merasakan secara pasti (berharap sih betul).
Untuk kedua teknik diatas memang sudah umum dan hampir semua angler pasti tahu dan pernah merasakannya / mempraktekkannya.
3. Teknik Ngoyor / Berendam
Teknik mancing pelampungan sambil berendam di tengah danau/empang.Teknik ini biasanya dilakukan di danau/empang dimana ditengah-tengahnya banyak pepohonan baik besar atau kecil.
Sehingga pemancing sulit untuk melempar/menjangkau tempat tersebut.
Teknik ini tidak membutuhkan skil memancing yang bagus, cukup bermodalkan keberanian & tahan dingin.
Adapun persiapannya antara lain :
-Box sterofom (ini digunakan untuk menyimpan makanan, minuman & peralatan lainnya, karena posisi mancing berpindah-pindah.
- Makanan & minuman (secukupnya)
- Tempat ikan, diikat di pinggang.
- Umpan
- Batang kayu/bilah bambu ukuran 1.5m s/d 2m (3 s/d 4 batang) Untuk menandakan spot (lobang).
- Joran cukup 1 saja
- Ril, kalau ada yang anti air, direkomendasikan pakai gulungan kayu saja.
Dalam teknik ini kita tidak perlu menyeret umpan agar masuk ke dalam lobang mujaer, karena kita sudah tahu persis lobang itu berada.
Darimana kita tau itu lobang?
Begini, teknik pencarian lobang ini langsung menggunakan anggota tubuh kita yaitu jari-jari kaki.
Untuk meraba dengan jari kaki, kita harus berjalan perlahan-lahan sambil meraba-raba di sekitar kita ada lubang atau tidak.
Biasanya saya merasakan dengan cara kaki saya meraba setengah lingkaran ke depan, kalau tidak ada saya maju lagi selangkah-demi selangkah sambil meraba.
Nah jika saya menemukan lobang dan dirasa dasar lobang itu tanah agak keras (bukan lumpur lembek) itu sudah pasti lobang si mujair.
Semakin besar lobang, biasanya si mujaer pun semakin besar pula.
Setelah itu saya beri tanda dengan batang kayu/bilah bambu yang saya bawa.
Biasanya saya tancapkan tepat di bibir pinggir lobang, ini agar saya gampang menyimpan umpan & tidak nyangkut di kayu/bilah bambu yang ditancapkan.
Sambil nunggu si mujaer balik lagu ke lobang yang sudah diobok-obok kaki, saya cari lagi sebanyak batang kayu/bilah bambu yang saya bawa.
Catatan: biasanya si mujair akan ngacir saat lobangnya diobok-obok jempol kaki, tapi dia pasti tidak lama balik lagi ke lobang itu.
Pemburuan dilakukan sesuai urutan lobang yang ditemukan terlebih dahulu, karena saat kita cari lobang ke-2, ke-3 atau lebih, di lobang yang pertama ditandain biasanya sudah ada ikannya lagi.
Nah pencarian untuk lobang-lobang lainnya begitu seterusnya.
Untuk hal gentak seperti biasa, saya li hat kalau pelampung berdiri-roboh, berdiri-roboh saya gentak dah.
Agar lebih jelas tentang cara mancing ini, baca juga artikel Mancing Lubang Ikan Mujaer Nila Babon.
Begitulah artikel mengenai 3 Teknik Mancing Lobang ini. Ilmu yang dibagi oleh pemancing berinisial buddynunk. Semoga bermanfaat.
Related Posts
Subscribe Our Newsletter
Belum ada Komentar untuk "3 Teknik Mancing Lobang Mujaer"
Posting Komentar